Beranda | Artikel
Dosa Besar Yang Dianggap Biasa
Senin, 3 Desember 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Dosa Besar Yang Dianggap Biasa adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang  disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. langsung dari lapangan bola desa Lompio, belakang kantor desa Lompio, kec. Sirenja, kab. Donggala pada hari Kamis, 21 Robiul Awwal 1440 H / 29 November 2018 M.

Kajian Tentang Dosa Besar Yang Dianggap Biasa – Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Sebagian orang yang melakukan dosa ternyata tidak tahu bahwa yang dilakukan adalah dosa, bahkan dosa besar. Sehingga dianggap biasa ketika melakukannya. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan tentang dosa-dosa besar yang dianggap biasa. Hal ini agar kita jauh dari musibah, agar kita benar-benar aman, nyaman dalam kehidupan, dalam beragama, sebagaimana janji Allah subhanahu wa ta’ala didalam surat An-Nur ayat 55:

وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿٥٥﴾

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur[24]: 55)

Allah menyebutkan syarat untuk mendapatkan keistimewaan itu bahwa mereka beribadah kepada-Ku dan tidak mensyirikkan-Ku dengan sesuatu apapun.

Maka sangat penting untuk membicarakan tema ini. Bahwa ternyata ada dosa-dosa besar yang dianggap biasa oleh kebanyakan manusia dan itu adalah sebuah kesalahan.
Kita harus faham betul bahwa musibah yang menimpa adalah akibat dosa. Ini adalah pesan yang bisa kita ambil dari terjadinya gempa dan tsunami ini. Oleh karenanya mari kita memperbaiki diri kita masing-masing dengan bertobat kepada Allah, beramal shalih, beriman dengan sebenar-benarnya iman. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman didalam Al-Quran:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٩٧﴾ فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّـهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ﴿٩٨﴾

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl[16]: 97)

Inilah poin pertama yang menjadi pelajaran kita. Sampaikan kepada anak cucu kita bahwa tanggal 28 september 2018 pernah terjadi gempa dan tsunami. Dan ingat baik-baik bahwa itu semua akibat dosa. Wariskan itu kepada anak cucu kita. Katakan kepadanya jika kamu ingin hidup tentram, nyaman, aman, tenang, jauhi dosa. Sampaikan dan tanamkan hal itu didalam hati.

Apa itu dosa?

Para ulama mengatakan bahwa maksiat atau dosa adalah kebalikan dari ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Semua ketaatan, kebalikannya adalah dosa. Kemudian para ulama membagi dosa menjadi dua. Yaitu:

Pertama, adalah meninggalkan apa yang diperintahkan. Apa saja yang Allah subhanahu wa ta’ala dan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkannya kemudian ditinggalkan maka ini adalah dosa.

Contohnya adalah Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk shalat, maka ketika ada yang tidak shalat maka dia melakukan dosa. Bahkan khusus untuk shalat, jangan pernah ditinggalkan karena dia adalah cara seorang bermunajat dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Kedua, seseorang mengerjakan apa yang dilarang. Apa saja yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala? Hal utama yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah kesyirikan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Luqman:

…يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّـهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ ﴿١٣﴾

Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar“. (QS. Luqman[31]: 13)

Contoh lain darimengerjakan apa yang dilarang adalah meminum-minuman keras, berjudi, memakan riba dan lain sebagainya. Allah melarang semua ini dan apabila ini dilanggar itulah maksiat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٩٠﴾

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah[5]: 90)

Pemahaman baliknya apabila seseorang melakukan judi, meminum-minuman keras, melakukan sedekah laut dengan menyembelih, kemudian orang mengadu nasib dengan anak panah, maka hidupnya tidak akan beruntung.

Dosa Besar dan Dosa Kecil

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 31 tentang adanya dosa besar:

إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا ﴿٣١﴾

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa[4]: 31)

Didalam ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ ﴿٣٢﴾

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm[53]: 32)

Apa Itu Dosa Besar?

Sahabat Nabi, Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan bahwa dosa besar adalah:
1. Setiap dosa yang diancam oleh Allah dengan neraka.
2. Setiap dosa yang diancam oleh Allah dengan laknat. Laknat adalah diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala.

Tetapi harus diingat, meskipun ada pembagian dosa besar dan dosa kecil, maka jangan sampai kita meremehkan dosa-dosa kecil. Karena para ulama mengatakan, diantaranya perkataan Bilal bin Sa’ad rahimahullahu ta’ala, seorang tabi’in. Beliau mengatakan, “jangan engkau lihat kecilnya sebuah maksiat tapi lihatlah agungnya dzat yang engkau maksiati.” Kemudian ada pepatah arab mengatakan, “jangan engkau anggap kecil sebuah dosa, sesungguhnya gunung yang menjelang tinggi itu adalah hasil dari tumpukan tumpukan batu yang kecil.” Imam ath-Thabari mengatakan bahwa tidak ada dosa kecil jika itu dilakukan terus-menerus.

Dosa-Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Pertama, kesyirikan. Ini adalah dosa besar yang paling terbesar semenjak adanya manusia di atas muka bumi ini. Tidak ada dosa yang paling terbesar yang ada di muka bumi ini dibandingkan kesyirikan. Jika ada orang yang menzinahi ibunya lalu ibunya tersebut dibunuh, lalu setelah itu dicincang-cincang dan dimakan, maka dosa ini lebih kecil dibandingkan dosa kesyirikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا:  بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: اَلْإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ

“Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?”  Kami (para Shahabat) menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyekutukan Allâh dan durhaka kepada kedua orang tua.”  (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi)

Tadi sudah kita sebutkan bahwa Allah berjanji didalam surat An-Nur ayat ke-55, Allah subhanahu wa ta’ala menjanjikan 3 janji. Yang pertama menjadi pemimpin, penguasa di atas muka bumi. Yang kedua, aman dalam beragama. Yang ketiga, rasa takut diganti dengan rasa aman. Namun itu semua dengan syarat beribadah kepada Allah dan tidak mensyirikan Allah dengan sesuatu apapun.

Simak penjelasannya pada menit ke – 32.20

Simak dan Download mp3 Kajian Tentang Keutamaan Sholawat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Yang Sesuai Sunnah – Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Mari turut membagikan hasil rekaman ataupun link ceramah agama ini melalui jejaring sosial Facebook, TwitterGoogle+ dan yang lainnya agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45339-dosa-besar-yang-dianggap-biasa/